
FEB UNIKAMA (03/10/2025) – Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Pertemuan 2 dengan mengangkat tema kearifan lokal, yang dikemas secara inovatif menjadi kegiatan “Clash Of Economy”. Acara ini berlangsung hari ini di Ruang Gedung G7 dan G8 FEB UNIKAMA, dihadiri mahasiswa baru untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal melalui pendekatan ekonomi yang kompetitif dan menyenangkan.
Kegiatan “Clash Of Economy” dirancang sebagai bentuk pengenalan yang interaktif, di mana mahasiswa baru dibagi menjadi 8 Kelompok untuk bersaing dalam berbagai tantangan berbasis ekonomi. Tema kearifan lokal menjadi pusat, dengan peserta diminta mengintegrasikan pengetahuan dasar, elemen budaya, seputar Budaya di UNIKAMA maupun di FEB UNIKAMA, serta mengenai Kota Malang.
Dekan FEB UNIKAMA, Dr. Rita Indah Mustikowati, SE., MM., dalam sambutannya menyatakan bahwa konsep ini bertujuan untuk membangun pemahaman mahasiswa terhadap kearifan lokal sebagai fondasi pengembangan ekonomi berkelanjutan. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar teori ekonomi, tapi juga bagaimana menerapkannya dalam konteks budaya kita. ‘Clash Of Economy’ ini adalah cara menyenangkan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha yang berakar pada nilai-nilai lokal,” ujarnya.

Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini diikuti mahasiswa baru angkatan 2025 dari berbagai program studi di FEB, termasuk Manajemen, Akuntansi, dan Pendidikan Ekonomi. Tidak sampai disitu saja, kegiatan ini mengambil 3 Kelompok yang akan bertanding di Final ‘Clash Of Economy’.
Hingga sore hari, kegiatan berjalan lancar dengan antusiasme tinggi dari peserta. Beberapa kelompok bahkan berhasil memenangkan kegiatan ‘Clash Of Economy’. Penutupan acara dijadwalkan pukul 15.00 WIB, diikuti dengan pengumuman pemenang yang akan mendapatkan hadiah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari PKKMB Pertemuan 2 yang lebih luas di UNIKAMA, yang bertujuan membekali mahasiswa baru dengan adaptasi kampus sekaligus pemahaman identitas lokal. FEB UNIKAMA berharap inisiatif seperti ini dapat menjadi model bagi fakultas lain dalam menggabungkan pendidikan formal dengan warisan budaya.